Gilang Romadhanu Tartila

082233138810

Politeknik Pos Indonesia

Do The Best And Share Your Imagination

Selasa, 24 Januari 2017

Resume Pertemuan 11 Sistem Keamanan Jaringan

Latar Belakang
  1. Apa yang dimaksud kriptografi?
  2. Apa yang dimaksud dengan Encode?
  3. Apa yang dimaksud dengan Decode?
  4. Apa yang dimaksud dengan Enkripsi?
  5. Apa yang dimaksud dengan Dekripsi?
  6. Apa yang dimaksid dengan Hashing?
  7. Apa contoh dari penerapan Enkripsi, Dekripsi dan Hashing?
Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik matematika yang berhubungan dengan keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data dan authentikasi data
Encode adalah merubah menjadi kode dari suatu string/karakter yang terbaca seperti, warna RGB ke Hexadesimal
Decode adalah merubah dari kode tertentu menjadi suatu string/karakter yang terbaca seperti, Hexadesimal ke RGB
Enkripsi adalah merubah sebuah data agar tidak terbaca oleh yang tidak berhak menggunakan teknik kata kunci. Contoh : public key dan private key menggkombinasikan Hash, RSA,SHA
Dekripsi adalah mengubah data yang terenkripsi menjadi data yang terbaca oleh kita. Contoh : hasil Enkripsi dari public key dan private key dapat dibaca dengan menggunakan kata kunci yang telah ada
Hashing adalah membuat data agar teracak sehingga tidak bisa dibaca kembali ke semula, hanya untuk mencocokan data. Contoh : MD5 untuk memastikan file yang diunduh tidak dimodifikasi
Penerapan Enkripsi dan Dekripsi seperti dalam pemrograman token/security untuk web service
Penerapan Hashing seperti penyimpanan password di database di hash(diacak)
Penutup 
Kesimpulan 
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kriptografi berguna bagi keamanan data yang kita miliki terutama proses Hashing pada password di database, karena dapat mengacak password sehingga tidak diketahui oleh orang lain
Saran 
Sebaiknya proses kriptografi ini diimplementasikan setiap kita membangun sebuah sistem agar dapat memberikan keamanan kepada data yang kita miliki
Link Github : Sistem Keamanan Jaringan
  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Link Matakuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Referensi :
  1. http://asalkena.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-contoh.html
Scan Plagiarisme
  1.  smallseotools
  2.  duplichecker

Senin, 16 Januari 2017

Resume Pertemuan 10 Sistem Informasi Geografis

Resume Pertemuan 10 Sistem Informasi Geografis
Latar belakang
  1. Apa itu Open Layer?
  2. Apa yang dimaksud Marker?
  3. Bagaimana cara menampilkan marker menggunakan Open Layer?
Open Layer adalah library javascript murni untuk menampilkan data peta di berbagai browser, tanpa server side dependencies. Open Layer mengimplementasikan javascript API untuk membangun rich web-based geographic application yang mirip dengan Google Maps dan MSN Virtual Earth APIS
Marker atau penanda genetic merupakan penciri individu yang dilihat oleh mata atau terdeteksi dengan alat tertentu yang menunjukkan genotype suatu individu. Di dalam sebuah peta atau maps, marker adalah suatu tanda yang menjelaskan atau memberitahukan suatu tempat atau wilayah agar user mengetahui lokasi yang dimaksud
Cara membuat marker dengan open layer terdiri dari:
<!DOCTYPE html>
<html>
  <head>
    <title>Overlay</title>
    <link rel="stylesheet" href="https://openlayers.org/en/v3.20.1/css/ol.css" type="text/css">
    <!-- The line below is only needed for old environments like Internet Explorer and Android 4.x -->
    <script src="https://cdn.polyfill.io/v2/polyfill.min.js?features=requestAnimationFrame,Element.prototype.classList,URL"></script>
    <script src="https://openlayers.org/en/v3.20.1/build/ol.js"></script>
    <script src="https://code.jquery.com/jquery-2.2.3.min.js"></script>
    <link rel="stylesheet" href="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.6/css/bootstrap.min.css">
    <script src="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.6/js/bootstrap.min.js"></script>
    <style>
      #marker {
        width: 30px;
        height: 30px;
        border: 7px solid #088;
        border-radius: 60px;
        background-color: #0000CD;
        opacity: 3.0;

      }
      #bandung {
        text-decoration: none;
        color: #FF0000;
        font-size: 11pt;
        font-weight: bold;
      }
      #marker1 {
        width: 30px;
        height: 30px;
        border: 7px solid #088;
        border-radius: 60px;
        background-color: #0000CD;
        opacity: 3.0;
      }
      #pamekasan {
        text-decoration: none;
        color: #FF0000;
        font-size: 11pt;
        font-weight: bold;
      }
      .popover-content {
        min-width: 180px;
      }
    </style>
  </head>
  <body>
    <div id="map" class="map"></div>
    <div style="display: none;">
      <!-- Clickable label for Vienna -->
      <a class="overlay" id="bandung" target="_blank" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung">Bandung</a>
      <div id="marker" title="Marker"></div>
      <!-- Clickable label for Vienna -->
      <a class="overlay" id="pamekasan" target="_blank" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pamekasan">Pamekasan</a>
      <div id="marker1" title="Marker"></div>
      <!-- Popup -->
      <div id="popup" title="Welcome to My Maps"></div>
    </div>
    <script>

      var map = new ol.Map({
        layers: [
          new ol.layer.Tile({
            source: new ol.source.XYZ({
              url: 'https://map.vas.web.id/wmts/agm/webmercator/{z}/{x}/{y}.png'
            })
          })
        ],
        target: 'map',
        view: new ol.View({
          center: ol.proj.transform([118.015776, -2.6000285], 'EPSG:4326', 'EPSG:3857'),
          zoom: 5
        })
      });

      var pos = ol.proj.fromLonLat([107.609810,-6.914744]);

      // Vienna marker
      var marker = new ol.Overlay({
        position: pos,
        positioning: 'center-center',
        element: document.getElementById('marker'),
        stopEvent: false
      });
      map.addOverlay(marker);

      // Vienna label
      var bandung = new ol.Overlay({
        position: pos,
        element: document.getElementById('bandung')
      });
      map.addOverlay(bandung);

      var pos1 = ol.proj.fromLonLat([113.4739,-7.1542]);

      // Vienna marker
      var marker1 = new ol.Overlay({
        position: pos1,
        positioning: 'center-center',
        element: document.getElementById('marker1'),
        stopEvent: false
      });
      map.addOverlay(marker1);

      // Vienna label
      var pamekasan = new ol.Overlay({
        position: pos1,
        element: document.getElementById('pamekasan')
      });
      map.addOverlay(pamekasan);

      // Popup showing the position the user clicked
      var popup = new ol.Overlay({
        element: document.getElementById('popup')
      });
      map.addOverlay(popup);

      map.on('click', function(evt) {
        var element = popup.getElement();
        var coordinate = evt.coordinate;
        var hdms = ol.coordinate.toStringHDMS(ol.proj.transform(
            coordinate, 'EPSG:3857', 'EPSG:4326'));

        $(element).popover('destroy');
        popup.setPosition(coordinate);
        // the keys are quoted to prevent renaming in ADVANCED mode.
        $(element).popover({
          'placement': 'top',
          'animation': false,
          'html': true,
          'content': '<p>The location you clicked was:</p><code>' + hdms + '</code>'
        });
        $(element).popover('show');
      });
    </script>
  </body>
</html>
  • --Kemudian simpan sebagai file .html
  • --Setelah itu buka file .html tersebut, maka hasilnya akan seperti dibawah ini:
Penutup Kesimpulan Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan marker dengan open layer beda tipis dengan membuat marker di google maps, hanya berbeda beberapa code saja dan cara pemanggilan mapsnya
Saran Saran saya sebaiknya pembelajaran tentang open layer dapat diperjelas lagi agar mengetahui perbedaan yang signifikan antara google maps dan open layer
  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Link Matakuliah : Sistem Informasi Geografis
Referensi : 
Scan Plagiarisme 

Minggu, 15 Januari 2017

Resume Pertemuan 10 Sistem Keamanan Jaringan

Latar Belakang
  1. Apa yang dimaksud dengan RADIUS?
  2. Apa fungsi dari RADIUS?
  3. Bagaimana konsep dari RADIUS?
  4. Bagaimana skema jaringan jika menggunakan RADIUS?
Radius (Remote Authentication Dial-In User Service) merupakan sebuah protocol keamanan komputer yang digunakan untuk melakukan autentikasi, otorisasi dan pendaftaran akun pengguna secara terpusat untuk mengakses jaringan
Fungsi dari Radius sendiri membuat hak akses kepada wifi, jadi ketika kita ingin menggunakan jaringan wifi tersebut, kita harus login dengan username dan password yang telah terdaftar
Konsep dari Radius itu sendiri terdiri dari AAA, yaitu:
  • --Authentication Authentication adalah proses verifikasi user untuk memastikan adanya user yang memiliki hak akses biasanya memerikasi user dan password dan bisa lebih kompleks lagi
  • --Authorization Authorization adalah pemberian hak akses terhadap user yang sudah diverifikasi untuk mengakses ke jaringan
  • --Accounting Accounting adalah perhitungan jumlah bandwidth yang dipakai user
Skema Jaringan RADIUS
Penutup Kesimpulan Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa RADIUS adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan pemberian hak akses pada wifi kita agar jaringan kita lebih aman
Saran Saran dari saya agar RADIUS ini dapat digunakan dirumah atau dikosan agar hak akses wifi kita dapat digunakan oleh kita sendiri
Link Github : Sistem Keamanan Jaringan
  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Link Matakuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Referensi :
  1. http://putrajatim.blogspot.co.id/2012/08/remote-access-dial-in-user-service.html
Scan Plagiarisme
  1. smallseotools
  2. duplichecker

Rabu, 11 Januari 2017

Resume Pertemuan 9 Sistem Informasi Geografis

Latar Belakang Masalah
  1. Open Geospatial Consortium (OGC)
  2. Arsitektur Open Geospatial Consortium (OGC)
  3. Geospatial Web Services (GWS)
  4. Tipe Geospatial Web Services (GWS)
  5. Penggunaan Open Layer Dengan MapProxy
Open Geospatial Consortium (OGC)
Open Geospatial Consortium (OGC) adalah sebuah konsorsium industri internasional yang didirikan pada tahun 1994 yang terdiri dari hampir 500 perusahaan, instansi pemerintahan, organisasi penelitian, LSM, dan universitas diseluruh dunia yang berkolaborasi dalam proses konsensus pengembangan dan penerapan standar untuk konten geospasial, Internet of Things, pengolahan data GIS dan data sharing.
Geospatial Web Services (GWS)
Geospatial Web Services (GWS) menjadi teknologi yang paling banyak digunakan untuk data sharing dan pertukaran data diantara para stakeholder geospasial. GWS membantu pengguna menemukan, mengakses, dan kadang-kadang memanipulasi data lokasi di web dinamis dari jaringan terdistribusi. GWS dirancang untuk mengumpulkan data sekaligus dan memperbarui atau mengedit data secara real time.
Tipe Geospatial Web Services (GWS)
  • Web Map Service (WMS)
Web Map Service (WMS) memberikan pengguna sarana untuk melayani peta georeferensi yang disediakan database GIS menggunakan jaringan internet. WMS menghasilkan peta dalam format gambar seperti : PNG, JPEG atau GIS dan dapat ditampilkan pada browser.
  • Web Map Tile Service (WMS)
Web Map Tile Service (WMTS) hampir sama dengan Web Map Service (WMS), perbedaannya WMTS mengirimkan tiles (kebanyakan ukurannya 256×256 pixel), sementara WMS mengirimkan satu gambar per permintaan. Keuntungan utama dari tiles adalah bahwa tiles dapat pre-render pada sisi server, dan cache di sisi klien Hal ini akan mengurangi waktu menunggu data dan bandwidth.
  • Web Feature Service (WFS)
Web Feature Service (WFS) adalah antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi informasi fitur geospasial dari sumber jaringan terdistribusi. operasi dasarnya termasuk GetCapabilities, DescribeFeatureType dan GetFeature.
  • Web Coverage Service (WCS)
Web Coverage Service (WCS) merupakan raster standar pelayanan OGC yang mengambil informasi geospasial yang berkaitan dengan fenomena multidimensi pada titik-titik dalam ruang yang berbeda-beda di wilayah geografis. Setiap WCS menyediakan akses ke informasi melalui tiga operasi: GetCapabilities, DescribeCoverage, dan GetCoverage.
Penggunaan Open Layer Dengan MapProxy
Contoh penggunaan open layer mapproxy bisa di lihat di https://openlayers.org/en/latest/examples/xyz.html, edit untuk menampilkan peta Indonesia dengan merubah source dan viewnya:
View : ol.proj.transform([118.015776, -2.6000285], 'EPSG:4326', 'EPSG:3857')
Penutup
Kesimpulan
Jadi, Open Geospatial Consortium (OGC) merupakan organisasi internasional yang mengatur standar format penggunaan data geospasial, dan Geospatial Web Services (GWS) merupakan bagian dari OGC untuk kebutuhan penggunaan data geospasial di pemrograman berbasis GIS terdapat juga beberapa tipe GWS yaitu : Web Map Service (WMS), Web Map Tile Service (WMTS), Web Feature Service (WFS), dan Web Coverage Service (WCS).
Saran
Diharapkan memahami materi secara mendetail dan perhatikan setiap perbedaan dari tipe Geospatial Web Services (GWS) dengan benar.
  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Link Matakuliah : Sistem Informasi Geografis
Scan Plagiarisme 
1. smallseotools - Link smallseotools 
2. searchenginereport - Link searchenginereport

Selasa, 10 Januari 2017

Resume Pertemuan 9 Sistem Keamanan Jaringan

Rangkuman Pertemuan 9 Sistem Keamanan Jaringan
Latar Belakang
  1. Apa yang dimaksud IDS(Instrusion Detection System)
  2. Apa perbedaan IDS dan IPS?
  3. Bagaimana urutan kinerja IDS dan IPS?
  4. Apa fungsi dari HIDS(Host Instrusion Detection System) dan NIDS(Network Instrusion Detection System)?
IDS(Instrusion Detection System) merupakan sebuah perangkat yang berisi beberapa rule/aturan untuk dibuat log-nya. Biasanya rule ini senantiasa diupdate seperti anti virus
Perbedaan antara IDS dan IPS terletak pada fungsinya, IDS berfungsi untuk membuat log/alert sedangkan IPS berfungsi untuk memblock
Urutan kinerja dari IDS dan IPS terdiri dari:
  1. IDS
  • --Datang traffic tak biasa
  • --IDS meneteksi traffic tersebut sam dengan rule yang didirikan
  • --IDS membuat log alert bahwa ini sesuai dengan salah satu rule
  1. IPS
  • --IPS memblock traffic tersebut
Fungsi dari HIDS dan NIDS terdiri dari :
  1. HIDS berfungsi untuk memonitoring meta data dari berkas yang ada di komputer(localhost)
  2. NIDS berfungsi untuk memonitoring jaringan internet
Penutup
Kesimpulan
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa IDS adalah suatu program yang di rancang untuk memonitoring komputer untuk menjaga keamanan sistem yang ada pada komputer tersebut

Saran
Saran untuk IDS sebaiknya implementasi IDS di pergunakan dengan baik untuk menjaga keamanan sistem komputer yang kita miliki

Link Github : Sistem Keamanan Jaringan

  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Link Matakuliah : Sistem Keamanan Jaringan
Referensi :
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_deteksi_intrusi
Scan Plagiarisme
  1. smallseotools - Link smallseotools
  2. duplichecker - Link duplichecker

Rabu, 04 Januari 2017

Resume Pertemuan 8 Sistem Informasi Geografi

Latar Belakang
MAP PROXY ,berfungsi untuk menampung hasil gambar dari mapserver agar konsumsi komputasi bisa direduksi.
Pembahasan
Pengertian MapProxy
MapProxy (mapproxy.org) adalah open source ubin geospasial proxy yang mendukung proyeksi ulang. Awalnya dikembangkan oleh Omniscale Mapproxy adalah server proxy python untuk gambar geospasial. Hal ini dapat membaca data dari WMS, ubin, mapserver dan mapnik, dan cache dan melayani data bahwa sebagai WMS, WMTS, TMS dan KML. Hal ini juga dapat melakukan reprojections antara berbagai sistem koordinat referensi
Install MapProxy
- Ketikkan “#install python-pip dan python-dev”
- Lalu “#pip install mapproxy”
- Setelah itu ketikkan “#install Vwsqi”
- Tunggu hingga proses selesai.
Konfigurasi MapProxy Ada dua file konfigurasi yang digunakan oleh MapProxy.
mappproxy.yaml
Ini adalah konfigurasi utama MapProxy. Ini mengkonfigurasi semua aspek server: Yang server harus dimulai, di mana berasal data dari, apa yang harus di-cache.
seed.yaml
File ini adalah konfigurasi untuk alat mapproxy-benih. Lihat penyemaian dokumentasi untuk informasi lebih lanjut.
Konfigurasi ini menggunakan format YAML. Wikipedia berisi pengenalan yang baik untuk YAML. Konfigurasi MapProxy dikelompokkan menjadi beberapa bagian, masing-masing mengkonfigurasi aspek yang berbeda dari MapProxy. Ini adalah bagian berikut:
• GLOBALS: Internal dari MapProxy dan nilai-nilai default yang digunakan dalam bagian konfigurasi lainnya.
• Layanan: Layanan MapProxy penawaran, misalnya WMS atau TMS.
• sumber: Tentukan mana MapProxy dapat mengambil data baru.
• cache: Konfigurasi cache internal.
• lapisan: Konfigurasi lapisan yang MapProxy menawarkan. Setiap lapisan dapat terdiri dari beberapa sumber dan cache.
• grid: Tentukan grid yang menggunakan MapProxy untuk menyelaraskan gambar cache.
Urutan bagian tidak penting, sehingga Anda dapat mengatur dengan cara Anda. 
Untuk membuat satu set baru file konfigurasi untuk MapProxy panggilan:
mapproxy-util create -t base-config mymapproxy
Ini akan membuat direktori mymapproxy dengan contoh konfigurasi minimal (mapproxy.yaml dan seed.yaml) dan dua file konfigurasi contoh lengkap (full_example.yaml dan full_seed_example.yaml).
Lihat dokumentasi konfigurasi untuk informasi lebih lanjut. Dengan konfigurasi default data cache akan ditempatkan di subdirektori cache_data.
Untuk memulai server tes:
cd mymapproxy mapproxy-util serve-develop mapproxy.yaml
Sudah ada lapisan tes dikonfigurasi yang mendapatkan data dari Omniscale OpenStreetMap WMS. Jangan ragu untuk menggunakan layanan ini untuk pengujian. MapProxy dilengkapi dengan layanan demo yang berisi daftar WMS semua dikonfigurasi dan lapisan TMS. Anda dapat mengakses layanan yang di http: // localhost: 8080 / demo /.
Penutup
Kesimpulan
MAP PROXY ,berfungsi untuk menampung hasil gambar dari mapserver agar konsumsi komputasi bisa direduksi, mappproxy.yaml Ini adalah konfigurasi utama MapProxy. Ini mengkonfigurasi semua aspek server: Yang server harus dimulai, di mana berasal data dari, apa yang harus di-cache.
Saran
Selanjutnya untuk mendalami materi Konfigurasi Map Proxy dengan membaca sumber-sumber yang tersedia di buku maupun internet, dan melakukan praktikum mandiri.
  • Nama : Gilang Romadhanu Tartila
  • NPM : 1144033
  • Kelas : 3C
  • Prodi : D4 Teknik Informatika
  • Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Link Matikuliah : Sistem Informasi Geografis
Scan Plagiarisme
 1. smallseotools - Link smallseotools
 2. searchenginereport - Link searchenginereport

Selasa, 03 Januari 2017

Resume Pertemuan 8 Sistem Keamanan Jaringan

Latar Belakang Masalah 
      1.      Snort
      2.      Cara Instalasi Snort Pada CentOS
Snort
Snort adalah sebuah sistem open source untuk pencegahan penyusupan jaringan yang mampu melakukan analisis lalu lintas jaringan secara real-time dan packet logger pada jaringan IP. Snort juga dapat melakukan analisis protocol, konten pencarian atau pencocokan dan dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai serangan.
Cara Instalasi Snort Pada CentOS
Sebelum menginstall snort, install dulu beberapa paket yang dibutuhkan snort untuk berjalan.
# yum install libdnet libdnet-devel pcre pcre-devel gcc make flex byacc bison kernel-devel libxml2-devel wget -y
Selanjutnya membuat direktori atau folder untuk digunakan sebagai tempat instalasi.
# mkdir /usr/local/src/snort

# cd /usr/local/src/snort
Instalasi Libpcap.
# wget http://www.tcpdump.org/release/libpcap-1.3.0.tar.gz -O libpcap.tar.gz

# tar zxvf libpcap.tar.gz

# cd libpcap-*

# ./configure && make && make install

# echo “/usr/local/lib” >> /etc/ld.so.conf

# ldconfig -v
Instalasi DAQ.
# wget https://www.snort.org/downloads/snort/daq-2.0.6.tar.gz -O daq.tar.gz

# tar zxvf daq.tar.gz

# cd daq-*

# ./configure && make && make install

# ldconfig -v
Buat user dan group untuk snort.
# groupadd snort

# useradd -g snort snort
Masuk ke folder snort dan instalasi snort.
# cd /usr/local/src/snort

# wget https://www.snort.org/downloads/snort/snort-2.9.9.0.tar.gz -O snort.tar.gz

# tar zxvf snort.tar.gz

# cd snort-2*

# ./configure –prefix /usr/local/snort –enable-sourcefire && make && make install
Kesimpulan
Jadi, snort adalah sebuah sistem open source untuk pencegahan penyusupan jaringan yang mampu melakukan analisis lalu lintas jaringan secara real-time dan packet logger pada jaringan IP.
Saran
Diharapkan memahami materi dan praktikumnya secara mendetail dan perhatikan setiap langkah proses instalasi Snort dengan baik dan benar.

Link Github : Sistem Keamanan Jaringan

·         Nama : Gilang Romadhanu Tartila
·         NPM : 1144033
·         Kelas : 3C
·         Prodi : D4 Teknik Informatika
·         Kampus : Politeknik Pos Indonesia

Link Matakuliah : Sistem Keamanan Jaringan

Referensi :
·         https://www.snort.org/

Scan Plagiarisme :


Hey, jika ingin menghubungi kami bisa hubungi kontak yang ada, isi bagian hubungi kami atau klik link berikut - Gilang R. Tartila
Join Our Newsletter